Senin, 17 Januari 2011

Tahun 2011, Nilai Rapor Bisa Jadi Tiket Lulus Ujian

enteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengatakan, Sistem Ujian Akhir Nasional yang baru akan memperhitungkan nilai rapor kelas di bawahnya. " Kalau sebelumnya Ujian Nasional jadi satu-satunya syarat kelulusan, tahun depan tidak. Hasil ujian kelas juga dipakai mengukur kelulusan" kata Muhammad Nuh di Jombang, Selasa 7 Desember 2010.
Mendiknas mengingatkan, falsafah ujian nasional ke depan adalah komprehensif plus dan prinsip kontinuitas. Komprehensif menentukan kelulusan siswa. Adapun Departemen Pendidikan akan merangkul seluruh kompetensi dan prestasi siswa yang diajarkan disekolah; afektif, kognitif, dan psikomotorik mulai kelas satu hingga tiga, untuk tingkat SMP dan SMA.
" Adapun kontinyuitas berarti memperhatikan hasil  ujian dari jenjang  di bawahnya, karena jenjang itu saling berkaitan" ujarnya.

Karena itu, menurut Mendiknas, Diknas akan meredesain ulang Ujian Nasional tahun depan. Jika sebelumnya  hanya mata pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional yang jadi prasyarat kelulusan, maka dalam sistem yang baru itu  diusulkan seluruh mata pelajaran juga turut jadi pertimbangan.  Draft sistem baru ujian itu  akan diajukan ke DPR, sebelum 13 Desember.
Mendiknas mencontohkan, dalam menentukan kelulusan siswa, rata-rata  sekolah yang statusnya akreditasi A, B, hingga C memberi nilai 7 dan 8 kepada siswanya. Tidak pernah ada sekolah yang memberi nilai 5 dan 6.”Kalau seperti itu, bagaimana cara membedakan siswa baik dan tidak, susah,” terangnya.

Karena itu, dalam penentuan kelulusan, Diknas akan menggabungkan antara prestasi selama siswa studi dengan  mata pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional. Prestasi siswa dan hasil UNAS akan digabung, kemudian masing-masing diberi bobot nilai.

Prosentase nilai dari masing-masing dua intrumen itulah yang akan dijadikan tolak ukur kelulusan. Sekolah nanti juga akan dilibatkan dengan cara koordinasi mengenai penilaian siswa.

Selasa, 11 Januari 2011

Menjanjikankah Politik 2011?

Tahun 2010 lalu, awalnya diprediksi menjadi masa "bulan madu" bagi pasangan Presiden dan Wakil Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, yang terpilih pada Pemilihan Presiden 2009.
Kondisi-kondisi di tahun 2010 membawa gelap pada perpolitikan 2011. Politik uang, transaksional, oligarki, dinasti semakin menguat. Tetapi, bisa diatasi.
-- J Kristiadi
Di masa "bulan madu", keduanya diharapkan fokus membangun segala kebijakan pemerintahan demi kondisi yang lebih baik. Kenyataannya, situasi politik yang memanas lebih mewarnai pemerintahan SBY-Boediono satu tahun pertama masa baktinya. Lalu, cukup menjanjikankah politik 2011?
Pengamat politik sekaligus peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, mengatakan, kondisi perpolitikan di tahun 2011 menunjukkan gejala semakin "gelap". Beberapa indikasi antara lain merebaknya politik uang, praktik politik transaksional, dan menguatnya oligarki serta dinasti politik.
"Kondisi-kondisi di tahun 2010 membawa gelap pada perpolitikan 2011. Politik uang, transaksional, oligarki, dinasti semakin menguat, tetapi bisa diatasi," kata Kristiadi dalam diskusi "Proyeksi dan Dinamika Ekonomi Politik 2011" di Jakarta, Selasa (11/1/2011).
Padahal, kata Kristiadi, jika dipandang dari perspektif hasil Pemilu 2009, seharusnya ada harapan dan optimisme publik. Alasannya, pasangan SBY-Boediono memperoleh lebih dari 60 persen dukungan melalui pilpres hanya dalam satu putaran, dan parpol koalisi pemerintah di parlemen hampir 75 persen.
"Seharusnya lebih dari cukup untuk menjaga stabilitas politik, mendorong efektifitas pemerintah, dan mewujudkan agenda urgensi kesejahteraan masyarakat," ujar Kristiadi.
Kekuatan politik parpol koalisi seharusnya dapat mendorong pendalaman demokrasi. Sayangnya, selama 2010, pemerintahan SBY jilid II dinilai belum mampu memanfaatkan keunggulan yang dimiliki untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif pada setahun pertamanya. 

Negeri Para Mafia

Gayus bukanlah sembarang nama, tapi telah menjelma menjadi ikon mafia Indonesia.  Gayus adalah tokoh sentral kolusi mafia pajak dan mafia hukum sekaligus.
Celakalah Gayus. Karena dia telah menjadi pintu masuk terbongkarnya jaringan mafia di lingkungan birokrasi dan institusi penegak hukum. Celakanya lagi, dalam sekali persidangan ia dituntut untuk empat kasus sekaligus.
Tapi Bukan Gayus, kalau tidak bisa berkelit. Selama menjadi tahanan ia malah pelesiran ke Bali, bahkan ke Singapura, Macau, dan Phuket (Thailand) serta meng-"up date" status facebooknya.
Sebagai mafia, ia memiliki kelengkapan jenis modus operandi. Ia juga memiliki pesona seorang mafioso, tak pernah menunjukkan ekspresi malu atau bersalah dan berdarah dingin.
Pegawai Ditjen Pajak yang memanipulasi pajak, menilep hasilnya, menyuci uang dan lantas menyuap banyak aparat penegak hukum untuk menutupi serangkaian kejahatannya itu sungguh telah membuat pemerintah panas-dingin menyikapinya. Namun Gayus diyakini tak sendiri, ia hanya puncak gunung es dari mengguritanya mafia di Indonesia.
Laksana Negara dalam kegentingan, presiden menerbitkan Keppres Nomor 37 tentang pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH) atau Satgas Antimafia Hukum, di penghujung tahun 2009.
Gayus Halomoan Tambunan bisa disebut salah satu pemicu kegentingan nasional itu.
Gayus, pertama kali inisial namanya disebut oleh mantan Kabareskrim Komjen Susno Duaji saat dipanggil Satgas Antimafia Hukum. Susno menyebut GT sebagai oknum pegawai pajak yang memiliki rekening Rp28 miliar.
Jumlah uang yang terlalu besar untuk ukuran pegawai golongan IIIA. Ketika kasus rekening mencurigakan itu mulai diusut dan keberadaan pemiliknya dicari, Gayus kabur ke Singapura.
Tim bersama dari Mabes Polri dan Satgas Antimafia Hukum menjemputnya ke Singapura pada akhir Maret lalu.
Tim penjemput dipimpin oleh Komisaris Besar M. Iriawan, Wakil Direktur I Badan Reserse Kriminal Polri, yang membidangi urusan kejahatan lintas Negara. Sedangkan dari Satgas turut mendampingi Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa dan Yunus Husein.
Gayus kedapatan menginap bersama keluarganya di lantai 21 Hotel Mandarin di Orchard Road Singapura.
Malam itu pukul 22.15 waktu Singapura, tim penjemput perlu waktu sekitar dua jam untuk membujuk Gayus pulang.
Setibanya di Tanah Air, proses hukum terhadap Gayus merenggut banyak nama tersangka. Setidaknya ada 27 tersangka yang terlibat dalam permufakatan jahat itu.
Secara berjamaah mereka melakukan tindak pidana dalam  empat perkara utama berupa pencucian uang, mafia pajak, mafia hukum dan penyalahgunaan wewenang.
Para tersangka datang dari kelompok penyidik dan dua jenderal polisi; kelompok jaksa; pengacara dan pengusaha.
Terdapat 149 perusahaan yang diduga pajaknya diurus oleh Gayus dan dalam proses pembayarannya  mengandung unsur manipulasi, gratifikasi dan penyuapan.
Popularitas Gayus sebagai mafia tak tergoyahkan, meskipun menyusul ditemukan nama Bahasyim Assyifie yang diduga memiliki isi rekening lebih dahsyat dan lebih tinggi kepangkatannya di lingkungan Ditjen Pajak.
Deretan kasus yang dipelopori Gayus ini memang layak disebut gurita mafia.
Jalan hidup sebagai mafia tak hanya ditekuni oleh seorang Gayus yang relatif masih muda tapi seorang kakek-kakek seperti Anggodo Widjojo.
Bahkan berdua dengan kakaknya Anggoro Widjojo membeli hukum dengan kekayaannya. Sang kakak kepergok korupsi dan melarikan diri keluar negeri, tinggallah sang adik kelimpungan melindungi jejak kejahatan itu.
Keduanya nyata-nyata mengobrak-abrik tatanan hukum dan sekaligus moral aparatnya.
Anggoro merupakan buronan KPK dalam kasus korupsi pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu pada Kementerian Kehutanan. Dari sinilah awal ikhtiar Anggodo merusak tatanan hukum dimulai.
Sedianya ia beriktikad menyuap para pimpinan KPK melalui seorang makelar kasus (markus) Ary Muladi.
Tak berhasil, ia mengembangkan sayap dengan menghubungi para aparat penegak hukum di kepolisian dan kejaksaan. Juga merekayasa usaha penyuapan terhadap pimpinan KPK menjadi kasus pemerasan. Semua terekam dalam durasi 4,5 jam percakapan yang disadap KPK.
Melengkapi koleksi mafia Indonesia, ada juga yang wanita. Seorang markus Arthalyta Suryani. Perempuan parlente yang  malang-melintang menembus akses institusi penegak hukum.
Uang dan kelihaian lobi menyempurnakan keterampilannya meruntuhkan iman para pembuat keputusan. Jangan kira aksinya berakhir di penjara. Ia bahkan bisa menyulap penjaranya di Rutan Wanita Pondok Bambu menjadi kamar mewah , dengan jalan suap tentunya.
Seperti halnya Gayus yang terus melancarkan aksi suapnya hingga berada di tahanan.  Dalam kurun tiga bulan mendekam di tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Gayus telah menyuap  Rp. 368 juta.
Suap itu diperuntukan Kepala Rutan Kompol Iwan Siswanto beserta 8 orang anak buahnya agar ia leluasa keluar masuk tahanan termasuk untuk menonton pertandingan tennis di Bali, ke Singapura, Makao dan  Phuket.
Demi Kemewahan Kalau saja kita semua tahu persis seperti apa cara mafia melahap uang negara dan untuk apa mereka membelanjakannya, maka rakyat niscaya akan mengalami kegemasan yang sangat.
Kesemua mafia mengambil uang rakyat secara tidak sah dan lantas membelanjakannya untuk kemewahan diri dan keluarganya.
Seperti anak dan istri mantan Kabulog Widjanarko Puspoyo saat memenuhi panggilan penyidik pidana khusus di gedung bundar Kejaksaan Agung, mereka  mengenakan kaca mata bermerk seharga puluhan juta. Itu baru kaca matanya, sebuah aksesoris pelengkap.
Bisa dibayangkan seperti apa pakaian, sepatu, telepon genggam dan kendaraannya?
Para pekerja media kerap menatap mereka dengan rasa gemas, apabila  rakyat kebanyakan berkesempatan pula melihat mereka dari dekat, niscaya akan mendapati kegemasan yang sama.
Rakyatlah pihak yang paling dirugikan dari perilaku korup para mafia hukum. Mereka semakin terjatuh dalam kemiskinan akibat hak-haknya terampas oleh koruptor.
Tengoklah, Kompol Arafat yang menjadi pelaku pembantu dalam rangkaian kejahatan Gayus. Ia menerima suap, salah satunya berupa motor gede berharga Rp700-an juta.
Sedangkan Gayus melengkapi kendaraan istrinya dengan Toyota Alphard. Belum lagi gemerlap kemewahan lain yang dipertontonkan tanpa sedikit saja beban sungkan.
Aksi Radikal Dibutuhkan aksi radikal untuk melumpuhkan jaringan mafia yang menggurita. Pakar Hukum Internasional dari Universitas Airlangga Surabaya I Wayan Titip Sulaksana menggagas perlunya hakim impor dari Belanda. Ia berpendapat, kasus seperti Gayus tidak akan mampu diselesaikan dengan solusi yang biasa-biasa saja.
Pengadilan sebagai gawang terakhir perlu dibenahi secara radikal,? ujarnya.
Kekhawatiran Titip tidaklah berlebihan jika melihat kenyataan bahwa seorang  Gayus  mampu menembus banyak pintu. Selama berstatus sebagai tahanan sejak  awal April 2010 ia bisa keluar-masuk rutan sebanyak 68 kali.
Dia malah keluyuran, melancong ke Macao, Thailand, Kuala Lumpur dan Singapura. Ada kemungkinan Gayus mengamankan aset di luar negeri atau menemui para `sponsornya.
Dalam sesi pelesiran itu Gayus terekspos tengah pesta miras, main biliar juga bersantai di pantai. Sebuah kemewahan yang tidak bisa dicapai oleh tahanan Mako Brimob yang lain, seperti mantan Kabareskrim Susno Duadji.
Pertanyaan yang otomatis muncul, siapa kekuatan di balik kepercayaan diri Gayus meledek aparat penegak hukum?
Lucunya, saran Titip Sulaksana untuk memberantas korupsi dengan cara radikal, juga datang dari mulut Gayus.
Dalam pembacaan duplik di hadapan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 10 Januari 2011, Gayus menantang pemerintah untuk menjadikannya staf Kapolri.
"Jadikan saya staf khusus Polri atau staf khusus Kejaksaan, maka dalam dua tahun Indonesia akan bersih," ujar Gayus.
Jika dikabulkan, maka Gayus berjanji akan menangkap "big fish" yang selama ini masih belum tersentuh hukum.  Dengan kata lain, mafia hukum semacam Gayus yang sepak terjangnya membuat semua orang geleng-geleng kepala ternyata hanya mafia kelas teri, ia hanya `boneka?
Fenomena Gayus menimbulkan  kepanikan banyak pihak. Apalagi Satgas Pemberantasan Mafia Hukum yang jelas paling terganggu dengan eksistensi para mafia itu.
Dalam sebuah raker satgas di Istana Bogor belum lama ini, diundang seluruh pimpinan institusi penegak hukum secara paripurna. Dari ketua KPK, Kapolri, Jaksa Agung hingga ketua MA dan Menkopolhukam. Tak ketinggalan hadir ketua PPATK, ketua LPSK dan beberapa lembaga terkait.
Tekad mereka untuk duduk bersama, pastilah karena negara dalam keadaan darurat mafia. Forum ini membedah persoalan mafia mulai dari modus operansi, akar permasalahan hingga strategi penanggulangannya.
Menkopolhukam Joko Suyanto yang menjadi pembicara kunci mewanti-wanti agar aparat penegak hukum selalu sigap memberantas mafia dan jangan sampai kalah lincah dengan modus operandi mereka.
Kejahatan senantiasa berkembang seiring kemajuan teknologi. Bilapun regulasi belum memadahi, tidak bisa menjadi alasan terhambatnya penegakan hukum,? tandasnya.
Joko mengharap para aparat tidak "text book" dalam menerapkan undang-undang. Jika demikian, katanya, aparat pasti terlibas oleh aksi mafia yang lebih canggih.
Pada bagian lain Ketua KPK Busyro Muqoddas menggambarkan modus operandi mafia hukum. Menurutnya, mafia hukum dapat menjalankan aksinya dengan cara  kasar sampai yang paling halus.
Modus mereka yang paling halus adalah dengan mengakali pasal-pasal yang akan dipergunakan, jelas Busyro.
Menurutnya, jika yang mendapat suap adalah jaksa maka ia akan menggunakan pasal-pasal yang lemah dalam penuntutan. Sedangkan apabila hakim yang disuap maka akan dikreasikan interpretasi pasal yang meringankan terdakwa sebagai kliennya.
Atmosfer yang terbangun dalam empat jam raker pemberantasan mafia hukum ini sungguh membuat bulu kuduk bergidik. Negara ini seolah sudah terkepung oleh mafia di setiap jengkalnya.
Pada 2003 saja, Ketua Ikadin (waktu itu) Sudjono sudah menyatakan bahwa fenomena mafia hukum merupakan suatu "no cure disease", hanya Tuhanlah yang bisa memperbaiki.
Jika demikian, benarkah tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu pertolongan Tuhan?

Senin, 10 Januari 2011

AS Ajak Dialog Palestina dan Israel

Utusan Palestina dan Israel bakal mengadakan dialog terpisah dengan pihak Amerika Serikat dalam minggu ini. Catatan warta AFP pada Selasa (11/1/2011) menunjukkan, kedua pihak bakal berdialog pula dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
"Ini merupakan tawaran untuk membuka kembali dialog antara Israel dan Palestina," kata Juru Bicara AS Philip Crowley.
Crowley menambahkan, kedua belah pihak memang tidak bertemu langsung. "Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell yang akan berbicara dengan mereka satu per satu," ujar Crowley.
Sampai kini dialog Israel dan Palestina menemui hambatan. Terakhir, saat dimulai kembali pada 2 September 2010, dialog itu terganjal lantaran Israel bersikeras terus membangun permukiman Yahudi di Gaza. Kebijakan ini ditolak Palestina.
 

Kartini "Hidup Lagi"

Hakim tunggal Pengadilan Negari Padang, Yoserizal, Senin (10/1/2011), mengabulkan permohonan praperadilan yang diajukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang terhadap Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Komisaris Besar M Seno Putra.
Atas putusan itu, polisi diharuskan meneruskan penyidikan perkara perampasan hak atas kios milik Kartini (62) di Pasar Lubuk Buaya, Kota Padang, Sumatera Barat.
Sebelumnya, Kartini sempat dibuatkan surat keterangan telah meninggal dunia oleh Rafdinal yang ingin merampas hak Kartini atas kios di Pasar Lubuk Buaya. Permohonan praperadilan terhadap terbitnya surat penghentian penyidikan perkara itu kemudian dilakukan oleh 10 pengacara. Mereka menyebutkan, kasus itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia karena mendiskriminasi hak Kartini.
Rafdinal dilaporkan Kartini ke polisi dan sempat ditetapkan sebagai tersangka. Namun, penanganan kasus itu malah dihentikan polisi.
Koordinator Divisi Pembaruan Hukum dan Peradilan LBH Padang Robi Saputra mengatakan, putusan itu semestinya menjadi pelajaran bagi polisi. "Hakim sudah memutuskan sesuai dengan koridor hukum yang ada," kata Roni.
Ia mengatakan, polisi sebaiknya menggunakan alasan yang jelas sebelum menghentikan penyidikan kasus di masa mendatang. Menurut dia, polisi tidak semestinya kembali terjebak pada hukum administrasi. Hal itu justru akan merugikan hak-hak masyarakat yang seharusnya dibela.

Minggu, 09 Januari 2011

80 Persen Anak Indonesia Berpikiran Negatif

Hasil survei Pusat Inteligensia Kesehatan Kementerian Kesehatan menyatakan, mayoritas anak Indonesia berpikiran negatif yang dikategorikan sebagai pola pikir tidak sehat.
Orangtua pemarah bisa berpengaruh langsung ke kondisi kesehatan otak anak
-- Gunawan Bam
"Sebanyak 80 persen dari 3.000 responden menggambarkan cara berpikir negatif atau mental block. Ini adalah bentuk kegagalan pertumbuhan otak dari kecil," kata Kepala Subbidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Anak Kemenkes Gunawan Bambang seusai temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat kemarin.
Pusat Inteligensia Kesehatan melakukan survei terhadap anak sekolah, dari tingkat SD hingga SMA, untuk mengetahui kondisi perkembangan otak anak Indonesia.
Kondisi pikiran yang serba negatif itu, ujar Gunawan, sebagai salah satu akibat dari "keracunan otak" akibat ulah orangtuanya. "Kondisi yang tidak kondusif. Orangtua pemarah bisa berpengaruh langsung ke kondisi kesehatan otak anak," katanya.
Ia mencontohkan, jika orangtua berbohong atau marah kepada anak, hal itu dapat menyebabkan otak anak menjadi menyusut. Kondisi semacam itu, jika diteruskan, akan mencegah terjadinya pertumbuhan otak normal.
"Ini adalah bentuk kegagalan dari kecil. Sama seperti anak tidak matang dalam merasa, meraba, melihat," ujar Gunawan.
Namun, ia mengatakan, hal itu bukannya tidak dapat diperbaiki. Beberapa perbaikan sensomotorik dapat dilakukan untuk kembali meningkatkan kesehatan dan perkembangan otak.
Kemenkes juga akan melakukan brain assessment kepada pegawai pemerintahan bekerja sama dengan Kementerian Aparatur Negara.
"Mudah-mudahan tahun ini akan kita mulai. Paling tidak akan kita awali tahun ini," kata Kepala Pusat Inteligensia Kesehatan Kemenkes dr Kemas M Akib Aman, SpR, MARS.
Tiga instrumen yang diamati dalam brain assessment itu adalah neuro-behaviour, psikologi dan psikiatri.
Metode yang dikembangkan Pusat Inteligensia Kesehatan ini telah divalidasi pada sejumlah responden di sembilan provinsi, yaitu Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, dan Nusa Tenggara Barat.

Sabtu, 08 Januari 2011

Uno, Sepeda Motor Transfomer Pertama di Dunia!

Salah satu calon produk yang dinilai sangat inovatif dan mendapatkan liputan berbagia media besar di Amerika Serikat pada event CES yang berlangsung sekarang ini di Las Vegas adalah Uno dari BPG Motors. Dikatakan calon produk, karena Uno baru direncanakan untuk diproduksi massal. Unit yang dipamerkan adalah prototipe yang dibuat oleh penemunya, anak muda bernama Benjamin P Gulak yang memulai proyek dari garasi kakeknya.
Perhatian media yang sangat besar kepada Uno oleh sebagian orang agak aneh! Pasalnya, Uno adalah kendaraan dan bukan gadjet elektronik. Kendati demikian, sejatinya, UNO punya “nyawa listrik”, sama dengan produk listrik dan elektronik lainnya. Jadi wajar mendapatkan perhatian!
Karena minat yang begitu tinggi, BPG Motors segera memutuskan imtilmemproduksinya dengan harga jual mulai dari 4.000 sampai 7.000 dolar AS (Rp37- 63 juta).
Berubah UjudSaat ini Uno sampai pada versi III. Versi II dan III dikembangkan setelah BPG Motors terbentuk. Perusahaan baru ini langsung mengklaim produknya sebagai transformer pertama dengan ujud sesungguhnya.
Untuk Uno II atau disebut juga U2, bisa berubah ujud dari motor 2-roda (disebut juga mode Uno) ke sepeda motor konvensional (mode sepeda motor). U2 hanya menggunakan 2-roda. Saat mode Uno, kedua roda yang digerakan oleh motor listrik berada dalam posisi sejajar. Ketika dikebut atau kecepatan bertambah, salah satu roda bergerak ke depan membentuk sepeda motor.
Versi terkini adalah Uno II atau U3, menggunaka tiga roda. Roda depan berukuran lebih kecil bisa dilipat ke belakang d. Roda ini pula yang maju atau bergerak ke depan sehingga bentuknya berubah menjadi seperti sepeda motor biasa.
“Targetnya untuk orang-orang yang tinggal di kota, seperti di Eropa dengan budaya sepeda motor dan skuter kuat,” kata CEO BPG Motors, Brad Harkavy. “Kami fokus pada pembeli skuter namun mencari kendaraan unik sekaligus mempresentasi penampilan yang gaya.”
Kontrol Giroskopik Uno menggunakan sistem kontrol giroskopik untuk menjaga keseimbangan. Sedangkan pengendalian dan mengendarainya sama dengan sepeda motor biasa. Motor bekerja dengan dua tahap.
Saat melaju pelan, roda tetap paralel memberikan pengendara ruang yang kompak atau kecil dan memungkinkan manuver pada ruang yang sempit (tinggal diputar). Ketika dikebut, roda mulai melebar dan berubah menjadi sepeda motor biasa. Membuat lebih lebih stabil dan aman dikebut.
Dengan sebagian bentuk bodi seperti sepeda motor balap, kecepatan Uno dibatasi 56 km/jam. Sedangkan tenaga dari baterainya, untuk sekali isi bisa buat menempuh jarak 48 km.
U3 menggunakan teknologi roda miring (tilt) aktif saat bekerja pada mode Uno. Dengan ini cara, Uno tetap stabil membelok. Sistem miring bekerja secara mekanis untuk mengatur posisi vertikal roda ke kanan dan ke kiri. Sistem ini memungkinkan kendearaan membelok lebih halus dan mengakomodasi jalanan yang tidak rata.
Dikatakan, saat mengendarinya tidak hanya memberikan pengalaman baru yang yang unik, juga lebih interaktif. Paling sip, parkirnya lebih gampang!
Polusi ChinaUno ditemukan oleh anak muda bernama Benjamin P Gulak ketika memulai proyek ilmiah di SMU. Dijelaskan, empat tahun lalu, ia melakukan perjalanan bisnis ke China bersama ayahnya. Di Beijing, Shanghai dan Hong Kong, Benjamin melihat polusi yang sangat parah dari motor dan skuter bermesin 2-tak. Dari sana mulai muncul di pikiran membuat kendaraan listrik. Saat kuliah, ia merencanakan kendaraan ramah lingkungan namun tetap membuat penampilan gaya.
Benjamin memulai proyek dengan perakas peninggalan kakeknya. Ia membuat rangka dari besi kotak, memasang motor kursi roda, baterai dan giroskop. Kemudian melakukan tes, mengendarainya.
Nama Uno melejit setelah memperoleh juara kedua pada Grand Award di Intel International Science and Engineering Fair. Berikutnya, Uno memperoleh penghargaan sebagai Top10 penemuan terbaik oleh Populer Science. Berbagai media menuli. Hasilnya, modal pun mengalir deras dari investor swasta dan berdirilah BPG Motors. Hebat!